Entri Populer

Senin, 13 Oktober 2014

Perlindungan Manusia Melalui Perlindungan Tanaman


           
Manusia dan tanaman adalah dua makhluk yang berbeda. Manusia diberikan banyak kelebihan dibanding tanaman. Manusia dibebaskan bergerak sedangkan tanaman seperti yang diketahui tak banyak bergerak. Tanaman itu bergerak dengan caranya dan sangat menakjubkan setiap kali melihat sebuah benih yang menjadi tanaman besar yang mampu melindungi manusia dari panasnya terik matahari. Tanaman terlahir untuk manusia dan manusia pun terlahir untuk merawat dan menyelamatkan tanaman. Melindungi tanaman sama dengan melindungi manusia itu sendiri.
        Ada sebuah istilah yang mengatakan benih itu suatu hal yang luar biasa. Dari satu bulatan dengan berbagai bentuk, entah yang kecil sebesar biji sawi sampai dengan tunas kelapa yang menjadi lambang pramuka Indonesia. Benih menjadi cikal bakal adanya sebuah tanaman besar yang memberikan sebuah janji manusia akan tetap hidup dengan makanan yang cukup. Tanaman menghasilkan daun yang bisa dimakan, buah yang asam, manis hingga pahit, bunga yang indah bermekaran di musim tertentu, dan batang yang kuat untuk dijadikan bahan baku tempat berlindung. Getahnya pun sangat berarti untuk alat transportasi kita di masa modern. Tanaman terlahir untuk memberikan apa yang dia punya untuk manusia. 
          Namun, apakah yang dilakukan manusia untuk tanaman itu sendiri? Kita sadar membakar hutan itu salah, tapi tak ada lagi lahan yang bisa ditanami sawit kalau hutan itu tak dibakar. Kita sadar butuh tanah untuk ditanami, namun semen dan keramik lebih terlihat elok untuk banyak orang. Kita sadar harga lahan pertanian itu harusnya mahal, namun dengan dalil produktivitasnya yang rendah dapat dengan mudah dijumpai lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kantor, perumahan, bahkan pabrik yang mengeluarkan asap dan limbah setiap malam. Kita sadar kalau itu menyakiti tanaman yang tetap tak melawan. Mungkin karena tak melawan kita masih berani melakukannya dengan dalih memajukan kesejahteraan manusia.
          Tanaman tak akan pernah melawan. Dia bertahan melawan semua yang kita lakukan dengan sekuat tenaganya. Tanaman terus menghasilkan apa yang seharusnya dihasilkannya untuk keberlanjutan manusia. Tanaman terus berdaun, menghasilkan buah, dan menancapkan akarnya sekokoh mungkin agar tidak dapat ditumbangkan. Tanaman tetap ada untuk manusia walau banyak keburukan yang kita lakukan. Manusia.
          Tanaman ada untuk dilindungi, namun sepertinya tanaman sudah lebih tahu cara melindungi dirinya dengan sedikit bergerak dan banyak bertindak dengan caranya. Manusia ada untuk melindungi dengan akal-pikirannya, namun ia tak begitu tahu antara batas memanfaatkan atau mengeksploitasi. Manusia dapat dilindungi dengan perlindungan tanaman itu sendiri. Mari lebih peduli dengan tanaman di sekitarmu.

Note :
Pangan bukan hanya soal makan anak-cucu kita nanti, melainkan soal keadaan alam ini kita nanti. Alam Indonesia yang indah ini jangan sampai hanya menjadi legenda untuk anak-cucu kita 10-20 tahun ke depan.

Bogor, 13 Oktober 2014
Ulfah Hafidzah Gerakancintaanaktani

1 komentar:

  1. Wah.. mari kenali tumbuhan di sekitar kita juga alam pada umumnya. Mengenali mereka akan lebih mendekatkan kita pada diri kita sendiri dan juga pada Tuhan.

    BalasHapus